Retribusi Nelayan Dihapuskan: Tanggapan

14 01 2010

Oleh:
Andhika P Prasetyo
Alumni Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Angkatan 2005 (42)

Bahwasanya sejak Januari 2010 pemerintah dalam hal ini Departemen Kelautan dan Perikanan rnenghapuskan berbagai retribusi yang dibebankan kepada nelayan. Kebijakan tidak populer bagi pemerintah ini patut disambut baik. Pemerintah berani mengambil resiko dengan mengurangi pemasukan dari retribusi. Namun diharapkan dengan dihapusnya retribusi tidak berarti pelayanan terhadap nelayan menjadi tidak baik, justru lebih baik lagi. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dirasa perlu untuk memberikan dukungan berupa dana kepada pengelolaan fasilitas-fasilitas perikanan agar dengan berkurangnya pemasukan dana, tetap ada dana untuk operasional dan pemeliharaan.

Berdasarkan koran Republika,14 Januari 2010 Hal.6

“Kebijakan tersebut telah disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. setelah menyerahkan bantuan 95 unit kapal motor untuk nelayan di Pelabuhan Piaang Tanjung Pinang. Ibu kota Kepulauan Riau. yang dikutip Antara, Rabu (13/1).

Dia mengatakan, nelayan dibebaskan dari retribusi angkutan, lelang. dan tangkapan lkan. Pembebasaan retribusi cukup diatur oleh pemerintah daerah.

“Bupati, wali kota, dan gubernur dapat meneruskan kebijakan tersebut dengan mengeluarkan surat keputusan setelah dibahas bersama DPRD.” ujamya.

Fadel mengatakan, penghapusan retribusi sejalan dengan misi pemerintah. yaitu meningkatkan kesejahteran nelayan. Hal ini karena masyarakat miskin di Indonesia masih didominasi oleh nelayan dan petani.

“Tapi, saat ini petani di Indonesia mulai mengalami peningkatan kesejahteraan, sementara kelompok nelayan rnasih banyak yaag miskin.”katanya.

Sejumlah daerah telah rnenerapkan kebijakan penghapusan retribusi bagi para nelayan. Pelaksanaaan program itu menjadi kevvajiban pemerintah daerah sebagai upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. “Kami berharap tidak ada lagi pungutan-pungutan yang dikenakan kepada nelayan.” katanya.

Baru-baru ini. kata dia, nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. menggelar aksi unjuk rasa secara besar-besaran. Salah satu aspirasi yang disarnpaikan adalah penghapusan retribusi yang dikenakan kepada mereka.

“Saya sudah meminta kepada pemerintah setempat untuk merealisasikan keinginan masyarakat nelayan tersebut.” katanya. (Beddewo)

Tanggapan:

Kebijakan mendobrak dan pro rakyat ini perlu didukung. Mengingat komunitas nelayan masih menjadi strata perkejaan yang masih termarjinalkan. Perlu dukungan yang serius untuk meningkatkan Kesejahteraan nelayan. Peran Perguruan Tinggi khusunya yang terkait dengan bidang perikanan harus aktif memberikan masukan berupa inovasi kebijakan, pandangan atas kebijakan tanpa menghakimi serta menurunkan civitas perikanan (mahasiswa) untuk berbuat nyata kepada nelayan.

Namun sekedar mengingatkan banyak kebijakan pemerintah yang ada bersifat responsif dan temporal. Ganti menteri akan ganti kebijakan hampir total berbeda. Ini membuat kebijakan yang mulai baik prospeknya harus surut kembali. Selain itu kebijakan Top-Down bukan tak baik, karena dengan kebijakan Top-Down (Diktator, red) dianggap perlu untuk melakukan dobrakan, namun tetap berdasarkan pertimbangan yan sitematis dan meminimalkan kerugian. Kebijakan Top-Down sebaiknya diimbangi dengan mendengarkan pendapat grass root dalam hal ini nelayan. Caranya dengan melakukan tukar pendapat dengan nelayan dan melakukan evaluasi yang sebenar-benarnya evaluasi.

Bukan tak mungkin dengan dukungan berbagai pihak Perikanan akan bangkit dari mati surinya, benar2 merdeka!!

Apa pun maksud kebijakan dari pemerintah, diharapkan tujuannya adalah memajukan masyarakat perikanan.





Ditemukan, Gurita Berkaki Enam

15 09 2009
Selasa, 4 Maret 2008 | 11:18 WIB

gurita LONDON, SENIN – Para peneliti kelautan Inggris menemukan apa yang mereka yakini sebagai temuan pertama gurita berkaki enam atau hexapus yang kemudian dinamai Henry.

Hewan laut yang unik karena memiliki lebih sedikit kaki dibanding gurita normal yang berkaki delapan (octopus) itu diyakini merupakan hasil dari cacat kelahiran atau kelainan genetik dan bukan karena kecelakaan.

“Kami meneliti berbagai temuan dan bicara dengan banyak pengelola taman air, dan tak seorangpun pernah mendengar atau menemukan gurita berkaki enam,” ujar Carey Duckhouse, supervisor dan perawat hewan di Blackpool Sea Life Centre, Inggris.

Henry ditemukan dalam perangkap lobster di pesisir Wales utara dua minggu lalu. Bersama delapan ekor hewan laut lainnya, ia kemudian dipindahkan ke Sea Life. Waktu itu tidak ada yang menyadari bahwa gurita itu berkaki enam. Baru ketika Henry masuk ke tangki kaca, pegawai Sea Life mengetahui jumlah kaki yang dimiliki gurita itu.

Gurita memang diketahui memiliki tiga jantung dan darah berwarna biru, namun tak pernah ada yang berkaki enam.
WSN





BBM Sulit, Nelayan Kandangkan Perahu

15 09 2009

LABUAN BAJO – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar hingga saat ini masih berlanjut di Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar jasa angkutan kota (Angkota) dan ojek di Kota Labuan Bajo, Ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tidak beroperasi.

Kelangkaan BBM di Ruteng, Ibu kota Kabupaten Manggarai, selama sepekan terakhir ini karena pasakon BBM dari Depot Pertamian Reo tidak stabil. Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan roda dua, roda empat dan roda enam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kelurahan Mbau Muku dan di Kelurahan Carep.

Demikian pantauan Pos Kupang di Labuan Bajo dan di Ruteng, Selasa (13/5). Di Labuan Bajo, banyak anak sekolah pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki karena sebagian besar angkot dan sepeda motor ojek tidak beroperasi. Hanya ada beberapa angkot yang masih beroperasi. Kelangkaan BBM juga berpengaruh terhadap aktivitas nelayan di Mabar.

Situasi di dua tempat pengisian BBM, yakni di SPBU Haji Jafar Ali Rawi dan Premium Solar Packed Dealer (PSPD) Prundi, nampak sepi, tidak ada aktivitas pengisian BBM. Di dua tempat ini hanya ada petugas yang berjaga dan beberapa kendaraan yang parkir menunggu masuknya BBM.

Di SPBU Haji Jafar Ali Rawi, ada beberapa sepeda motor yang parkir, dan di depan jalur masuk SPBU itu terlihat tulisan; ‘maaf bensin dan solar habis’. Setiap kendaraan bermotor yang hendak masuk langsung balik setelah melihat tulisan itu.

SPBU Haji Jafar Ali Rawi mendapat jatah bensin dan solar masing-masing 20 ribu liter per hari. Namun, saat ini hanya mendapat jatah 5.000 liter bensin saja. Sejak hari Senin (12/5) hingga Selasa (13/5), SPBU Haji Jafar Ali Rawi belum mendapat pasokan premium maupun solar.

Di PSPD Prundi di Kampung Sernaru, nampak antrean beberapa truk menunggu kedatangan BBM. Di depan jalan masuk terpampang dua tulisan, ‘bensin habis’ dan satunya lagi, ‘solar habis’. Kelangkaan BBM di Labuan Bajo terjadi setiap hari, walau ada pasokan dari Depot Reo dan Ende, namun dalam tempo dua jam saja BBM sudah habis.

PSPD Prundi ini biasanya mendapat jatah bensin dan solar masing-masing 10 ribu liter per hari, namun sekarang ini hanya dijatah 5.000 liter premium. Itu pun sudah habis.
Kelangkaan BBM ini juga berdampak pada PT Putri Naga Komodo (PNK). Salah satu perusahaan pendukung pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK), ini sepekan terakhir ini tidak melakukan aktivitas di laut seperti patroli apung dalam kawasan TNK, monitoring, dan kegiatan lainnya dalam pengelolaan kawasan tersebut karena ketiadaan BBM untuk mengoperasikan kapal patroli.

Pimpinan PT PNK Labuan Bajo, Ir. Fransiskus Harum, yang dihubungi mengakui kelangkaan BBM ini berpengaruh pada aktivitas perusahaan tersebut. “Saat ini semua aktivitas yang berhubungan dengan operasional di laut lumpuh total karena ketiadaan BBM. Untuk patroli apung yang menjadi tugas pengamanan dalam kawasan TNK susah kami lakukan karena semua itu tergantung BBM,” kata Harum.

Dia menjelaskan, setiap satu bulan perusahaannya mendapat jatah pasokan langsung dari Depot Reo sebanyak 10 kiloliter, namun saat ini tidak ada lagi pasokan sehingga semua aktivitas terhambat. “Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini BBM kembali normal sehingga aktivitas kami juga bisa kembali seperti biasa,” ujarnya.

Kelangkaan BBM juga mengakibatkan pencarian terhadap Haji Hero, korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Melati Sejahtera, terhenti. Tim pencari korban berhenti mencari korban karena ketiadaan BBM terutama solar. “Petugas SAR tetap siaga. Namun sampai saat ini tidak ada solar, makanya upaya pencarian korban hari ini (Selasa) kemungkinan besar tidak dilakukan karena tidak ada bahan bakar,” kata Kepala Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Pariman.

Staf Administrasi SPBU Mbau Muku, Avent Jalut mengatakan, distribusi BBM dari Depot Pertamina Reo ke SPBU Mbau Muku tidak menentu. Kadang 15.000 liter premium dan 15.000 liter solar. Namun, kadang jatah 10.000 atau 5.000 liter untuk dua jenis bahan bakar itu.

Ia menjelaskan, pendistribusian BBM dari Reo disesuaikan dengan kapasitas muatan kapal tanker yang masuk. Sejak terjadinya kelangkaan ini, kata Jalut, pihak SPBU membatasi pengambilan bahan bakar dengan jerigen bagi kepentingan industri kecil. Jika yang datang tanpa ada surat lengkap dan jelas, maka tidak dilayani.

Secara terpisah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Manggarai, Herybertus Ngabut, S.H mengatakan, pihak terkait melakukan sidak terkait dugaan penimbunan BBM di sejumlah tempat. Apabila ada perusahaan yang kedapatan menimbun BBM akan diproses hukum.

Menurut Ngabut, sidak melibatkan seluruh komponen terkait, yakni Disperindag Manggarai, Bagian Ekonomi dan Polres Manggarai. Sidak dilakukan secara serentak di seluruh sentra operasi BBM, baik di pengusaha maupun SPBU.

Dari Ende dilaporkan, stok BBM di Ende saat ini mencukupi kebutuhan beberapa hari ke depan. Masyarakat diharapkan jangan resah karena Pertamina menjamin ketersediaan BBM.
Hal ini dikatakan Kepala Depot Pertamina Ende, Wawan Gunawan kepada Pos Kupang, Selasa (13/5). Ia menjelaskan, stok premium 571 kiloliter (kl) untuk persediaan 13 hari ke depan, stok minyak tanah 735 kl untuk 21 hari ke depan dan stok solar 735 kl untuk 12 hari kedepan.

Bagian Ekonomi Setkab Ende, Karel Raya mengatakan, Pemkab Ende mengeluarkan rekomendasi pembelian BBM untuk kebutuhan produksi rumah tangga.





Alat Navigasi Sextant

15 09 2009
SEXTANT
Pengertian
Alat navigasi di laut yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda-benda langit di atas cakrawala agar dapat menentukan posisi kapal. Sextant pada umumnya berbentuk segitiga dimana salah satu kakinya berupa busur. Dibawah ini merupakan gambar sextant serta bagian – bagiannya
Image
Pada dasarnya sextant terdiri dari sebuah teleskop, cermin separuh yang dilapisi perak dan sebuah lengan ayun yang memiliki cermin indeks.Untuk menentukan keakuratan suatu sextant maka dilakukan pengaturan oleh sekrup pada mikrometernya. Nilai yang terdapat pada bagian kaki sextant adalah dari 0 sampai dengan 60 derajat. Prinsip Kerja Sextant
  1. Sudut datang sama dengan sudut pantulan, maksudnya cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut yang sama pada cermin datar.
  2. Sudut antara cahaya datang dengan sudut pantulan terakhir adalah sama dengan dua kali sudut yang ada diantara kedua cermin, hal ini terjadi bila cahaya dipantulkan dua kali pada bidang datar yang sama oleh dua buah cermin.
Perhitungan Ketinggian Benda LangitUntuk memperoleh hasil pengukuran tinggi benda langit dalam menghitung posisi pengamat harus dilakukan pengkoreksian supaya untuk memperoleh sudut ketinggian yang sesungguhnya.Terdapat beberapa hasil pengukuran tinggi benda langit diatas visible horizon yaitu :
  1. Observer Visible Horizon, merupakan cakrawala yang terlihat dari mata pengamat dilaut dimana seorang pengamat berada pada ketinggian mata 30 kaki diatas permukaan laut yang memiliki jarak 6.5 mil.
  2. Sensible Horizon, Dimana ketinggian mata pengamat dan tegak lurus terhadap garis maya vertikal pengamat.
  3. Rational Horizon, merupakan bidang paralel dengan sensible horizon dan tegak lurus terhadap garis maya yang ditarik dari pusat bumi menuju posisi pengamat.
  4. Dip, sudut yang dibentuk antara visible horizon dengan sensible horizon. Dip mempunyai besaran yang merupakan penyesuaian pada posisi ketinggian mata dari permukaan air laut.
  5. Sextant Altitude , adalah ketinggian suatu benda angkasa yang diukur dengan sextant oleh pengamat, besar sudutnya dibentuk antara visible horizon dengan benda angkasa
  6. Observed Altitude, Sextant Altitude yang telah dilakukan pengkoreksian terhadap kemungkinan adanya index error
Pada saat melakukan pengukuran ada kemungkinan kesalahan utama yang terjadi dalam pada sextant, tetapi hal itu dapat dikoreksi. Kesalahan yang sering terjadi pada sextant yaitu :
  1. Side Error, merupakan kesalahan yang disebabkan oleh ”horizon glass” tidak benar-benar tegak lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Bila posisi ”horizon glass” tegak lurus , maka obyek dan refleksinya akan berada pada satu garis lurus. Untuk mendeteksinya maka posisikan lengan ayun pada titik 0 dan pegang sextant secara miring, selain juga cara lain mendeteksi kesalahan tersebut adalah dengan memutar tuas micrometer secara maju mundurdisekitar angka 0 derajat sambil melihat pada benda angkasa.
  2. Perpendicularity, kesalahan ini terjadi pada bagian ”index glass/mirror” tidak benar-benar tegak lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Kesalahan ini dapat dikoreksi dengan memutar ”sekrup pengatur” yang berada di belakang ”index glass” sampai busur tersebut nampak segaris dengan refleksinya sendiri. Untuk mendeteksinya lakukan tes dengan cara memegang sextant secara horizontal sejauh lengan kita dengan busur pada sisi jauh, kemudian geser letak lengan ayunannya sejauh kurang lebih 35 derajat, apabila pada index glass sudut yang dibentuknya kecil maka keselahan tersebut adalah perpendicularity.
  3. Error of parallelism, disebabkan karena posisi index glass dan horizon glass tidak parallel satu dengan lainnya pada saat posisi lengan ayun berada di angka 0 derajat. Cara mendeteksinya yaitu dengan cara meletakan lengan ayunan pada sudut 0 derajat, memegang sextant dengan posisi vertikal dan mengamati cakrawala. Untuk melakukan koreksi pada parallelism gunakan sekrup yang terletak paling dekat dengan bidang kerangfka sextant. Apabila horizon nyata dan refleksinya tidak berada ada dalam satu garis maka untuk melakukan pengaturan selanjutnya adalah dengan cara menggunakan sekrup kemudian lakukan pengaturan yang berada dibalik horizon glass.
Sumber Pustaka
www.infovisual.info
www.wikipedia.org
bahan kuliah navigasi