LABUAN BAJO – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar hingga saat ini masih berlanjut di Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar jasa angkutan kota (Angkota) dan ojek di Kota Labuan Bajo, Ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tidak beroperasi.
Kelangkaan BBM di Ruteng, Ibu kota Kabupaten Manggarai, selama sepekan terakhir ini karena pasakon BBM dari Depot Pertamian Reo tidak stabil. Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan roda dua, roda empat dan roda enam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kelurahan Mbau Muku dan di Kelurahan Carep.
Demikian pantauan Pos Kupang di Labuan Bajo dan di Ruteng, Selasa (13/5). Di Labuan Bajo, banyak anak sekolah pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki karena sebagian besar angkot dan sepeda motor ojek tidak beroperasi. Hanya ada beberapa angkot yang masih beroperasi. Kelangkaan BBM juga berpengaruh terhadap aktivitas nelayan di Mabar.
Situasi di dua tempat pengisian BBM, yakni di SPBU Haji Jafar Ali Rawi dan Premium Solar Packed Dealer (PSPD) Prundi, nampak sepi, tidak ada aktivitas pengisian BBM. Di dua tempat ini hanya ada petugas yang berjaga dan beberapa kendaraan yang parkir menunggu masuknya BBM.
Di SPBU Haji Jafar Ali Rawi, ada beberapa sepeda motor yang parkir, dan di depan jalur masuk SPBU itu terlihat tulisan; ‘maaf bensin dan solar habis’. Setiap kendaraan bermotor yang hendak masuk langsung balik setelah melihat tulisan itu.
SPBU Haji Jafar Ali Rawi mendapat jatah bensin dan solar masing-masing 20 ribu liter per hari. Namun, saat ini hanya mendapat jatah 5.000 liter bensin saja. Sejak hari Senin (12/5) hingga Selasa (13/5), SPBU Haji Jafar Ali Rawi belum mendapat pasokan premium maupun solar.
Di PSPD Prundi di Kampung Sernaru, nampak antrean beberapa truk menunggu kedatangan BBM. Di depan jalan masuk terpampang dua tulisan, ‘bensin habis’ dan satunya lagi, ‘solar habis’. Kelangkaan BBM di Labuan Bajo terjadi setiap hari, walau ada pasokan dari Depot Reo dan Ende, namun dalam tempo dua jam saja BBM sudah habis.
PSPD Prundi ini biasanya mendapat jatah bensin dan solar masing-masing 10 ribu liter per hari, namun sekarang ini hanya dijatah 5.000 liter premium. Itu pun sudah habis.
Kelangkaan BBM ini juga berdampak pada PT Putri Naga Komodo (PNK). Salah satu perusahaan pendukung pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK), ini sepekan terakhir ini tidak melakukan aktivitas di laut seperti patroli apung dalam kawasan TNK, monitoring, dan kegiatan lainnya dalam pengelolaan kawasan tersebut karena ketiadaan BBM untuk mengoperasikan kapal patroli.
Pimpinan PT PNK Labuan Bajo, Ir. Fransiskus Harum, yang dihubungi mengakui kelangkaan BBM ini berpengaruh pada aktivitas perusahaan tersebut. “Saat ini semua aktivitas yang berhubungan dengan operasional di laut lumpuh total karena ketiadaan BBM. Untuk patroli apung yang menjadi tugas pengamanan dalam kawasan TNK susah kami lakukan karena semua itu tergantung BBM,” kata Harum.
Dia menjelaskan, setiap satu bulan perusahaannya mendapat jatah pasokan langsung dari Depot Reo sebanyak 10 kiloliter, namun saat ini tidak ada lagi pasokan sehingga semua aktivitas terhambat. “Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini BBM kembali normal sehingga aktivitas kami juga bisa kembali seperti biasa,” ujarnya.
Kelangkaan BBM juga mengakibatkan pencarian terhadap Haji Hero, korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Melati Sejahtera, terhenti. Tim pencari korban berhenti mencari korban karena ketiadaan BBM terutama solar. “Petugas SAR tetap siaga. Namun sampai saat ini tidak ada solar, makanya upaya pencarian korban hari ini (Selasa) kemungkinan besar tidak dilakukan karena tidak ada bahan bakar,” kata Kepala Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Pariman.
Staf Administrasi SPBU Mbau Muku, Avent Jalut mengatakan, distribusi BBM dari Depot Pertamina Reo ke SPBU Mbau Muku tidak menentu. Kadang 15.000 liter premium dan 15.000 liter solar. Namun, kadang jatah 10.000 atau 5.000 liter untuk dua jenis bahan bakar itu.
Ia menjelaskan, pendistribusian BBM dari Reo disesuaikan dengan kapasitas muatan kapal tanker yang masuk. Sejak terjadinya kelangkaan ini, kata Jalut, pihak SPBU membatasi pengambilan bahan bakar dengan jerigen bagi kepentingan industri kecil. Jika yang datang tanpa ada surat lengkap dan jelas, maka tidak dilayani.
Secara terpisah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Manggarai, Herybertus Ngabut, S.H mengatakan, pihak terkait melakukan sidak terkait dugaan penimbunan BBM di sejumlah tempat. Apabila ada perusahaan yang kedapatan menimbun BBM akan diproses hukum.
Menurut Ngabut, sidak melibatkan seluruh komponen terkait, yakni Disperindag Manggarai, Bagian Ekonomi dan Polres Manggarai. Sidak dilakukan secara serentak di seluruh sentra operasi BBM, baik di pengusaha maupun SPBU.
Dari Ende dilaporkan, stok BBM di Ende saat ini mencukupi kebutuhan beberapa hari ke depan. Masyarakat diharapkan jangan resah karena Pertamina menjamin ketersediaan BBM.
Hal ini dikatakan Kepala Depot Pertamina Ende, Wawan Gunawan kepada Pos Kupang, Selasa (13/5). Ia menjelaskan, stok premium 571 kiloliter (kl) untuk persediaan 13 hari ke depan, stok minyak tanah 735 kl untuk 21 hari ke depan dan stok solar 735 kl untuk 12 hari kedepan.
Bagian Ekonomi Setkab Ende, Karel Raya mengatakan, Pemkab Ende mengeluarkan rekomendasi pembelian BBM untuk kebutuhan produksi rumah tangga.
Recent Comments